Rabu, 30 November 2011

Analisis laboratorium Kesehatan: PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Analisis laboratorium Kesehatan: PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP: Pemeriksaan Darah Lengkap DARAH LENGKAP Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap: 1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl 2. Haematocrite ...

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan Darah Lengkap

DARAH LENGKAP

Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl
2. Haematocrite ( Hct )
3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam
4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³
5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)
6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL
7.Jumlah trombosit………………/mm³
8.Indeks eritrosit.

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :
1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.
2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.
3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.


HEMOGLOBIN ( Hb ) :

Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito
Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.
Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan :
- bila kadar 2,3 –DPG menurun
- kadar H+ atau CO2 meningkat.

Nilai normal Hb ( bervariasi ) :
Laki-laki : 12 – 16 g/dl
Wanita : 11 – 15 g/dl
Neonatus : 16,5 + 3 g/dl
Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:
1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.
2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit
3. Petunjuk kemajuan terapi.


Kadar Hb normal bervariasi tergantung :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).
Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :
1. Thalasemia
2. Haemoglobinopathy
3. Perdarahan akut atau kronis

Pada Infeksi Kronik :
Lactoferin : transferin likiron – binding protein
Ambil Fe dari transferin yang beredar
Komposisi dengan transferin sewaktu ambil Fe dari macrophage

Lekemia :
Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBC↓ Hb ↓

Hb : Policetemia : Jumlah RBC ↑

Dehidrasi :RBC↑+ Hb↑karena cairan tubuh banyak yang hilang


PEMERIKSAAN KADAR Hb
Metode KALORIMETRI

1. Direct Matching
Warna drh dibandingkan dengan warna standar.
Cepat, sederhana, menyenangkan
Kesalahan besar, tidak tepat

2. Alkali Hematin
Darah + Na oH dididihkan Hbà hijau biru dari larutan, alkali hematin à Standar / Spectrophotometer
Akurat
Tidak akurat untuk ukur Hb bayi

3. Metode Oxyhemoglobine
Darah + Na2 Co3 / NH4OH à Oxyhemoglobin à Spectropht
Cepat, akurat
Oxyhemoglobin + Cu à methemoglob shg hasil lebih rendah

4. Metode cyanmethemoglobine
Darah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6à MetHb
MetHb + KCN à CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.
Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine
Mengandung CN yg bersifat racun

5. Metode Asam Hametin ( Sahli )
Hb direaksikan dg Hcl à asam hematin (sempurna) à diencerkan
Dibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standard
Cepat, sederhana, tidak mahal
Kurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %


HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )

Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya
( Darah + anticoagulan à dipusingkan )
Normal : Dewasa Laki : 45 – 47 %, Dewasa Wnt : 40 – 42 %
Hematocrit meningkat pada :
- Peningkatan Juml RBC : Policitemia
- Penurunan vol plasma
- Makrositosis

o Hematocrit menurun pada :
- Anemi
- Micrositosis
- Dilusi = hidrasi
Lihat gambar .
Metode Px. Hct :
Makro = Wintrobe
Micro = Tabung kapiler
Elektronik = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :
1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )
2. Anticoalugan berlebih
3. Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30’, Mikro 5-10’ )
4. Terlalu lama Vena terbendung


LAJU ENDAP DARAH ( LED )
= ESR ( erytrocyt sedimentation rate )
1. Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma
2. Ukuran : mm/jam
3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma
4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :
1. Terbentuknya Rouleaux
2. Vase pengendapan cepat
3. Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rou;eaux )
Bentuk tertentu sel darah merah
Aglotinasi
Makrosit
RBC yg rendah

2. Plasma :
Alfa globulin
Alga2 globulin
Fibrinogen

3. Faktor mekanis dan teknis
Posisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitas
Sterilitas
Suhu
Kondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Cara Pemeriksaan :
1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter
2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :
Laki-laki Wanita
Westergren 0 – 15 mm/jam 0 – 20 mm/jam
Wintrobe 0 – 10 mm/jam 0 – 20 mm/jam
FK Unair 2 – 13 mm/jam 2 – 12 mm/jam

HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )
Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal : ± 4 – 10 x 109/ dl / cmm
Laki : 4,7 – 10,3 x 109/l
Wanita : 4,3 – 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :
1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.
2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah
3. Distribusinya
4. Kombinasi 1 s/d 3

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :
1. Latihan fisik ( Epinephrin )
2. Endotoksin
3. Kortikosteroid

Pemeriksaan Mikroskopis :
o Manual
o Kamar hitung Neubauer
o Hemositometer

Alat yang dipakai :
o Mikroskop
o Pipet Lekosit
o Kamar hitung
o Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic : Elektronik


HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 sel
o Berperan dalam diagnosa penyakit
o Normal ada 6 jenis WBC matur :
Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo


HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.
Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saat
Dewasa.
RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.
Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.
Harga NORMAL :
Laki 2 dws : 4,3 jt – 5,9 jt/mL
Wanita dws : 3,9 jt – 4,8 jt/mL
Bayi : 5,0 jt – 7.0 jt/mL
Anak 3 bl : 3,2 jt – 4,8 jt/mL
1 th : 3,6 jt – 5,2 jt/mL
10-12 th : 4,0 jt – 5,4 jt/mL
Untuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :
-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem.
-Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )
Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial atau
diperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoring
terapi heparin, monitoring setelah splenektomià jum-
lah trombosit harus dimonitor.

Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm³

Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm³ terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.
Hipersplenisme
D I C
Infeksi
Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.
Penghitungan Jumlah trombosit dengan :
- Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (lar
Rees Ecker ).


INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :
Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrosit
dan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.
Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling ber
manfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,
karena : -mengarah mengarah pada sifat defek primernya
-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum terjadi anemia yang jelas.

1. M C V (Mean Cell Volume)
didapatkan dari : Hematocrite : jml eritrosit
Nilai Normal : 80 – 100 fl (dewasa)
76 – 86 fl ( anak < 1 th)
mikrositosis < 80 – 100 fl < makrositosis

2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)
Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah.
Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit
Per mm3 darah à pikogram
Nilai normal : 27 – 32 pg (dewasa)
23 – 31 pg ( anak )
Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )
Kadar rata-rata Hb : volume eritrosit.
Kadar Hb/haematocrite

KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI
1.Hipokromik normositik sd makrositik
a. Anemia Kurang Besi ( A K B )
b. Anemia dgn defisiensi B12/ folat
c. Anemia penyakit kronis
d. Anemia Sideroblastik
2. Normokrom – normositik polikromasi
a. Anemia Fisiologik (kehamilan)
b. Anemia pada gagal jantung
c. Anemia penyakit kronis
d. Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tul
e. Anemia perdarahan akut
3.Normokrom normositik polikromasi meningkat
f. anemia Hemolitik
4.Normokrom-normositik Spherositosis
a.Anemia Hemolitik Autoimun
b.Spherositosis Herediter

PEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )

Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBC
PLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.
HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.

Ciri hapusan darah tepi yang baik :
Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,
dapat diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak boleh
mengerombol di akhir hapusan darah.

Cari faktor2 yang mempengaruhi tebal tipisnya HDT yang dibuat.!

Prinsip :
Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa dibawah mikroskop.
Pembuatan hapusan darah :
a. Alat-alat : Gelas obyek, Gelas penghapus
b. Tehnik : Membuat hapusan darah di atas gelas obyek
Mengeringkan
Mengecat
Menilai hapusan darah

Cat yang biasa dipakai :
a. Giemsa
b. Wright’s stain : mengandung Eosin dan Methylene blue,
Buffer phospat ph = 6,4 komposisi KH2PO4, Na2HPO4

Cara evaluasi hapusan darah :
1. Pembesaran kecil ( obyektif 10 x ) :
Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dariHDT.
Penilaian kualitas hapusan darah.
Perhatikan penyebaran sel2 apakah sudah cukup merata.
Penaksiran jumlah Lekosit dan Eritrosit, apakah ada sel-sel yg abnormal.(microfilaria)

2. Pemeriksaan menggunakan minyak imersi
Eritrosit : 3 S ( Shape, Size, Staining )
Apakah ada kelainan/variasi marfologis
Trombosit : penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinya
Lekosit : penghitungan differensial
Dicari kelainan-kelainan morfologis
Sel-sel abnormal : pemeriksaan morfologis

Hitung retikulosit.

Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA.
Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl Blue)membentuk filament.
Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3 hari terjadi
Peningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)
Harga Normal : 0,8 – 1,5 % dewasa
2 – 6 % pada bayi .
Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yang
memproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.
Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.

RDW = Red Cell Distribution Width
Membantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks erytrosit lainnya.
RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.
Harga normal : 10,0 – 15,0


STUDI KASUS.
Pasien Mr XY / 75 th / TB 155 cm / BB 45kg
Keterangan klinik : malaise + anemia

Hasil Laboratorium :

WBC : 4,1 10³/mm³
RBC : 2.590.000/mm³
HGB : 6,1 g/dl
PLT : 522 10³/mm³
Diff Count: Lym 29,6 % Mo 6.0% Gra 64,4%
MCV : 74 L µm³
MCH : 23,5 L þg
MCHC : 32.0 g/dL
RDW : 20,8 H %

Hapusan darah tepi :
-Eritrosit : hipokrom, anisopoikilositosis, mikrosit +, target cell +, tear drop cell +, fragmentosit +.
-Lekosit : kesan jumlah normal, toxic granule +, tidak
ditemukan sel muda.
-Trombosit : kesan jumlah meningkat, giant trombosit –

Senin, 28 November 2011

penelitian ku tentang susu fermentasi asli minang kabau DADIAH


Dibeberapa negara susu yang sedikit masam merupakan minuman rakyat yang sangat digemari. Banyak orang beranggapan bahwa minum susu masam menyebabkan awet muda. Dinegara-negara tersebut orang sengaja mencampurkan Lactobacillus, Streptococcus dan beberapa mikroorganisme lainnya untuk menambah rasa dan aroma (Dwijoseputro, 2003)
Aneka produk olahan susu fermentasi saat ini populer dengan bahan pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia, produk olahan susu fermentasi yang banyak dikomsumsi dan beredar luas dimasyarakat misalnya yakult, yoghurt dan kefir. Di kalangan masyarakat produk olahan susu fermentasi sudah lama dikenal, masyarakat Sumatera Barat sudah lama mengenal dan mengkomsumsi produk  susu kerbau fermentasi yang disebut dadih.

 Dadih adalah yougurt dari susu kerbau yang dibuat dengan cara fermentasi alami pada suhu kamar selama 2 hari dengan kandungan  mineral Ca tinggi yang menyebabkan tegangan gumpalan tinggi (Kanisius, 2002). Saat ini dadih dikonsumsi sebagai makanan adat, disuguhkan pada acara pernikahan dan pemberian gelar datuk di daerah Sumatera Barat.(www.google.Susu Kerbau Fermentasi.com, 2010)
Dadih merupakan minuman tradisional Indonesia yang terdapat di daerah Sumatera Barat. Minuman fermentasi yg mirip yoghurt terbuat dari susu kerbau,susu kerbau yang baru diperah lansung dimasukan ke dalam tabung bambu dan di tutup dengan daun pisang, susu kerbau tersebut di fermentasi secara alami dalam suhu ruang selama 1-2 hari sehingga terbentuk gumpalan, mikroba dari bambu akan menggumpalkan susu menjadi bentuk seperti puding atau tahu putih (Surajuddin dkk, 2005).
Dadih mengandung zat gizi sebagai berikut : kadar air (84,35%), protein (5,93%), lemak (5,42%), karbohidrat (3,34%). Kadar (pH) dadih adalah 3,4. Di dalam dadih sudah berhasil diisolasi dan diidentifikasi 36 strain bakteri pembentuk asam laktat. Dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Di dalam dadih terdapat bakteri asam laktat yang berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa (www.google.susu kerbau mikroba.com, 2010).
Bakteri asam laktat dan turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah bakteri enterik patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, dadih diduga sebagai antivaginitis (Kanisius, 2002).
Dadih terbuat dari susu kerbau yang baru diperah lansung dimasukan kedalam tabung bambu dan di tutup dengan menggunakan daun pisang. susu kerbau tersebut di fermentasi secara alami dalam suhu ruang selama 1-2 hari sehingga terbentuk gumpalan. Mikroba dalam bambu akan menggumpalkan susu menjadi seperti puding atau tahu putih (Surajuddin dkk, 2005).
Dadih memiliki cita rasa aroma dan penampilan yang khas karena adanya percampuran antara aroma susu dan bambu dadih berasa asam dengan warna putih kekuningan dan berbentuk kental (Kanisius, 2002).
Telah dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif sederhana, tentang hitung Angka Bakteri Aerob Pada dadih yang dijual dipasar solok, dimana hasil yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk table. Setelah penelitian dilakukan pada dadih yang dijual di pasar solok maka hasil diperoleh angka kuman tertinggi pada sampel II yaitu 980000 CFU/gr.

Menurut undang-undang no. 7 tahun 1996 keamanan pangan didefenisikan sebagai uapya suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia, dan tidak boleh terdapat bakteri

                                                          ABSTRAK
HITUNG KOLONI BAKTERI AEROB PADA SAMPEL DADIH YANG DIJUAL DIPASAR SOLOK
Dadih merupakan pangan fermentasi susu kerbau secara tradisional,dalam tabung bambu, rasa masam, kental dan enak. Di era globalisasi dadih menjadi popular karena mampu mengurangi kolesterol-darah, dan menekan pertumbuhan kanker
.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri aerob pada dadih. Dimana dadih dibeli dari 3 pedagang yang ada dipasar solok.
            Telah dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif sederhana,tentang Hitung Koloni Bakteri Aerob Pada Susu Kerbau Fermentasi yang di jual di pasaran,di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi RSUP.M.DJAMIL PADANG pada bulan April 2011. Sampel di dapatkan dengan cara membeli di pasaran sebanyak 3 sampel di ambil secara acak.

            Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa angka bakteri yang paling tinggi terdapat pada sampel II yaitu 980000 CFU/gr, dan angka bakteri yang paling rendah terdapat pada sampel I yaitu 60000 CFU/gr.

SEKILAS (KTI) SAYA